ada 6 prinsip dalam pembelajaran Matematika yang dikemukakan oleh NCTM ( National Council Of Teachers Of Mathematics ) terbitan tahun 2000 :
a. The Equity Principle ( Prinsip Kesamaan / kesetaraan / pemerataan)
Menurut NCTM ( 2000 : 12 ) Keunggulan dalam pendidikan matematika membutuhkan kesetaraan / harapan yang tinggi dan dukungan yang kuat untuk semua siswa. Siswa dari berbagai latar belakang kehidupan sosial maupun yang berada di pelosok perlu mendapatkan kesetaraan pendidikan matematika.
Siswa yang mengalami kesulitan memahami matematika mungkin perlu adanya tambahan les, siswa penyandang cacat mungkin perlu waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas. Begitu juga dengan siswa yang memiliki potensi dan bakat dalam matematika, mereka harus diberikan pengayaan dan pendalaman soal – soal matematika yang menantang. Bakat dan minat siswa ini harus dipupuk dan di dukung agar memiliki kesempatan dan bimbingan untuk mendukung potensi yang dimiliki.
b. The curriculum Principle ( Prinsip Kurikulum )
Dalam pengembangan kurikulum matematika di sekolah, bukan hanya berisikan serangkaian aktivitas atau kegiatan dan materi namun lebh dari itu, A curriculum is more than a collection of activities: it must be coherent, focused on important mathematics, and well articulated across the grade ( NCTM, 2000 :14 ) .
Matematika terdiri atas beberapa topik yang berbeda namun saling terkati atau saling berhubungan antara topik yang satu dengan topik yang lainnya ( interconnected ). Interkoneksi harus tergambar dengan jelas dalam kurikulum dan pembelajaran. Karena isu sentral dalam pengembangan kurikulum adalah connection dan coherence yang terlihat dalam organizing content yang meliputi scope dan sequence. Kurikulum yang koheren secara efektif mengorganisisr dan mengintegrasi ide – ide matematika sehingga guru dan siswa dapat melihat bagaimana ide dibangun dan dikoneksikan dengan ide lain sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang baru .
Kurikulum matematika perlu memfokuskan pada konten dan proses. Topik – topik matematika dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan kemanfaatan dan kegunaan, misalnya pengembangan atau memperdalam ide – ide matematika yang dihubungkan dengan lingkup matematika yang lain, atau memecahkan persoalan – persoalan di dalam dan diluar matematika ( NCTM, 2000 : 15 ).
Agar siswa memiliki kemampuan terhadap matematika, maka pengembangan kurikulum matematika sekolah diarahkan pada lima tujuan umum ( NCTM, 2000 : 15 ):
1. Siswa belajar menghargai matematika
2. Siswa membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya dalam menggunakan matematika
3. Siswa menjadi pemecah masalah
4. Siswa belajar komunikasi secara matematis
5. Siswa belajar bernalar matematis
Tujuan tersebut akan tercapai jika kurikulum akan dikembangkan atas dasar koheren, fokus pada matematika yang penting dan terartikulasi dengan baik pada semua jenjang. Pelajaran matematika banyak melibatkan ketrampilan, tema, konsep, topik yang saling terkait tidak hanya dalam satu jenjang tetapi antar jenjang. Oleh karena itu kurikulum matematika sekolah harus memiliki curriculum mapping. Curriculum Mapping merupakan petunjuk bagi guru sehingga kurikulum dapat terartikulasi dengan jelas menyangkut topik, konten, ketrampilan dan asesmen secara rinci dan berjenjang di tiap jenjang pendidikan ( NCTM, 2000 : 15 ).
c. The Teaching Principle ( Prinsip Pembelajaran )
Pembelajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman tentang apa yang diketahui siswa dana apa yang dibutuhkan siswa untuk belajar matematika. Jik kedua hal itu telah teridentifikasi selanjutnya siswa ditantang dan didorong untuk mempelajari matematika sebaik mungkin.
Apa saja yang dipelajari siswa hampir seluruhnya bergantung pada guru mengajar dalam kelas setiap harinya ( NCTM, 2000 : 16 ).
Untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas tinggi guru harus :
a. Memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan;
b. Memahami bagaimana siswa belajar matematika, termasuk didalamnya mengetahui perkembangan matematika siswa secara individual;
c. Memilih tugas – tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pengajaran
Tugas para guru adalah mendorong siswanya untuk berpikir, bertanya, menyelesaikan soal, dan mendiskusikan ide –ide, strategi dan penyelesaiannya ( NCTM, 2000 : 18 ).
d. The Learning Principle ( Prinsip Belajar )
Siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman yang sebelumnya.
Learning with understanding is essential to enable students to solve the new kinds of problems they will inevitably face in the future.( NCTM 2000 : 21 )
Belajar matematika dengan pemahaman membuat pembelajaran berikutnya lebih mudah. Dengan belajar pemahaman, belajar matematika lebih masuk akal dan lebih mudah mengingat dan menerapkan ketika siswa menghubungkan dengan pengetahuan yang baru.
Dengan belajar memahami konsep maka tujuan utama dari pembelajaran matematika untuk menciptakan kemandirian peserta didik dapat tercapai.
Ketika siswa ditantang dengan tugas – tugas yang sulit, siswa menjadi percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengatasi soal – soal yang sulit, fleksibel dalam mengeksplorasi ide – ide matematika dan mencoba beberapa alternatif solusi dengan bersemangat dan berkerja keras. Guru merupakan peran utama dalam tingkat dan kualitas belajar siswa. Guru dapat membangun pemahaman siswa terhadap ide – ide matematika di seluruh kelas dari tahun ke tahun dengan siswa ikut aktif dalam tugas – tugas dan pengalaman yang dirancang guru untuk memperdalam pengetahuan mereka. ( NCTM, 2000 : 21 )
e. The Assesment Principle ( Prinsip Penilaian )
Assessment should support the learning of important mathematics and furnish useful information to both teachers and students.( NCTM, 2000 : 22 )
Penilaian tidak semata – mata untuk menilai siswa tetapi harus dimanfaatkan oleh siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
Penilaian yang berlangsung terus menerus akan menyampaikan kepada siswa apa yang penting. Penilaian yang melibatkan pengamatan yang terus menerus dan interaksi siswa akan mendorong siswa untuk menyampaikan dan menjelaskan gagasan dengan linear. Umpan balik dari penilaian harian akan membantu siswa mencapai tujuannya dan menjadikan mereka tidak selalu bergantung kepada orang lain.
Penilaian sebaiknya juga sebagai faktor utama dalam mempertimbangkan pengajaran. Dengan terus menerus mengumpulkan informasi tentang perkembangan dan pemahaman siswa, guru dapat membuat keputusan yang lebih baik yang mendukung proses belajar siswa. Agar penilaian efektif, guru harus menggunakan berbagai macam teknik, memahami tujuan dengan baik dan mempunyai pemikiran yang baik tentang bagaimana siswanya memikirkan matematika yang sedang diajarkan.( NCTM, 2000 : 23 ).
f. The Technology Principle ( Prinsip Tekhnologi )
Technology is essential in teaching and learning mathematics; it influences the mathematics that is taught and enhances students’ learning.( NCTM, 2000 : 24 )
Matematika adalah ilmu yang abstrak sehingga untuk menerapkan ide – ide matematika
perlu visualisasi. Komputer dan kalkulator sebagai alat tekhnologi yang digunakan sebagai media pembelajaran dapat membantu memvisualissasikan ide – ide matematika.
Alat – alat tekhnologi dapat membantu pemahamann, penalaran dan pemecahan masalah para siswa. Tekhnologi dapat meningkatkan pembelajaran matematika. Tekhnologi memperkaya jangkauan dan kualitas dari penyelidikan ide – ide matematika dari berbagai perspektif.
Penggunaan tekhnologi dapat berjalan efektif pada proses pembelajaran matematika di kelas bergantung pada guru.Tekhnologi dapat dijadikan sebagai suatu hal baik namun dapat juga
sebagai suatu hal yang buruk, sehingga guru harus mampu mengambil peran dengan baik untuk memfasilitasi proses belajar matematika dengan menggunakan tekhnologi.
Guru menggunakan tekhnologi untuk meningkatkan kesempatan belajar siswa dengan menciptakan tugas – tugas matematika yang melibatkan tekhnologi baik grafik, visualisasi maupun komputasi.Guru harus memutuskan apakah, kapan dan bagaimana tekhnolgi akan digunakan. Didalam kelas, guru mengamati apa yang dilakukan oleh siswa yang menggunakan Komputer atau kalkulator untuk menyelesaikan persoalan matematika, dengan demikian tekhnologi dapat membantu guru dalam penilaian, memeriksa proses yang digunakan oleh siswa dalam penyelesaian soal – soal matematika, sehingga memperkaya informasi untukmengambil atau memutuskan instruksi selanjutnya. ( NCTM, 2000 : 26 ).
Rabu, 16 Desember 2015
6 Prinsip Belajar matematika NCTM
Langganan:
Postingan (Atom)